Taman Bacaan Anak Lebah: Kini Hadir di Ambon dan Pulau Seram

Posted in: Cerita
Tags: , , , , , , , , , , , , ,

Saat mendengar atau membaca mengenai misi Taman Bacaan Anak Lebah (TBAL) yang berfokus di wilayah Indonesia Bagian Timur, banyak yang bertanya, “bagaimana caranya? bagaimana memulainya?”.

Saya percaya bahwa saat kita membulatkan tekad untuk meraih suatu mimpi, seluruh partikel pada bumi ini akan bersatu untuk mewujudkan impian. Semua akan kembali ke setiap diri, apakah kita cukup peka melihat tanda-tanda kebesaran tersebut. Apakah kemudian kita bergerak sigap meraih kesempatan yang hadir di depan mata. Apakah benar mimpi tersebut adalah impian yang ingin digapai atau hanya sekedar hamburan angan-angan yang lepas kandas menembus awan.

Pun suatu hari di awal tahun 2011, saat saya melihat linimasa teman-teman di Twitter, mbak Ainun/@pasarsapi mengatakan bahwa ia berencana berangkat ke Ambon minggu depan. Saya pun spontan menyambar, “Ikut dong!”. Keinginan itu pun disambut baik oleh mbak Ai, “Beneran nih? Yuk!”.

Beautiful things happen on the right time. Saya pun dapat dengan langsung berangkat ke Ambon karena sedang menghabiskan sisa cuti saya di perusahaan tempat saya bekerja saat itu, sebelum mulai bekerja di perusahaan yang baru. Mbak Ai pun berkata bahwa ia akan berangkat ke Pulau Seram. Dua tempat yang selama ini hanya saya lihat di peta.

Berkat kebaikan Kalrez Petroleum, perusahaan minyak yang berlokasi di Bula, Pulau Seram, saya pun mendapat kesempatan untuk terbang ke sana. Pemandangan sepanjang perjalanan sangat cantik. Dari atas pesawat charter, keindahan laut, pegunungan, dan geografis kepulauan Maluku terlihat sungguh menawan. Tak henti saya memandang mahakarya Tuhan Yang Maha Kuasa dari balik jendela… tak sabar saya untuk dapat bertemu dengan penduduk setempat.

TBAL - Maluku

Kedatangan ke Bula adalah atas undangan pak @mantriss atau Bpk. Sumantri Suwarno, General Affairs Manager Kalrez Petroleum kepada Akademi Berbagi untuk mengadakan sharing bertema ‘kreativitas’ dengan siswa siswi SMA di Bula. Hadir sebagai pembicara adalah @motulz dan @LarasaTita. Kami pun berangkat ditemani PR Kalrez @allithajuliet.

Pulau Seram memiliki pantai yang indah dan langit biru yang jernih. Para peserta pelajar SMU pun tanpa diduga memiliki keahlian berkomunikasi yang baik, berani mengungkapkan ide di depan forum. I saw a good future in their eyes. Semoga!

Pada malam hari, kami ditemani jalan-jalan menyaksikan kehidupan petang penduduk setempat. Saya pun ditemani survei melihat berbagai sekolah untuk bekerjasama dengan Taman Bacaan Anak Lebah. Sebelum terbang ke Ambon, kami berkenalan dengan Pak Maya, pemilik TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang hingga kini murid-muridnya mencapai 90 anak usia pra-TK. Setelah berdiskusi melalui email dan telepon, kami pun sepakat untuk mendirikan Taman Bacaan Anak Lebah di TPA beliau.

Sebelum kembali ke Jakarta, saya memiliki beberapa jam untuk singgah di Ambon, sementara mbak Ai cs melanjutkan kegiatan AkBer di kota manise tersebut. Kami dijemput oleh @iphankdewe, pemuda ‘nyeni’ penuh semangat lulusan fakultas hukum yang memperkenalkan saya dengan Wessly, pemilik komunitas Gunung Mimpi. Gunung Mimpi merupakan suatu wadah bagi anak-anak pelajar untuk berbagi dan belajar. Walau kami belum pernah berjumpa, melalui Twitter dan email, kami pun mencapai suatu kesepakatan untuk bermitra.

Alhamdulillah perjalanan ke Pulau Seram dan Ambon tidak sia-sia. My biggest thank goes to mbak Ainun for helping me out on this mission. Semoga awal kemitraan dengan TPA Pak Maya dan Gunung Mimpi dapat membuahkan hasil yang positif bagi anak-anak.

PS. Cerita dari Gunung Mimpi ada di sini …  http://bit.ly/pepI4M

*written by Vera Makki www.tamanbacaananaklebah.com*

There are no comments published yet.

Leave a Comment

SIGN IN
Ketik username dan password anda