TBAL Goes To Ambon & Saparua berlanjut mengunjungi tujuh Pojok Lebah yang berada di Desa Paperu (2 titik), desa Siri Sori Islam (1 titik) dan di kota Ambon (4 titik). Bersama kak Stanley dari Hekaleka, tim TBAL akhirnya meresmikan Pojok Lebah di Ambon-Saparua.
Banyak sekali cerita menarik dari tiap Pojok Lebah yang kami kunjungi. Salah satunya adalah Pojok Lebah di Waringin. Tempat yang dijadikan pojok lebah ini sudah empat kali hangus terbakar saat kerusuhan melanda Ambon. Banyak penduduk setempat yang mengungsi kemudian kembali lagi ke daerah tersebut saat situasi sudah tenang. Pojok Lebah pun dijadikan tempat berkumpul dan belajar bagi anak-anak setempat.
Kami juga mengunjungi Gunung Mimpi dan berkesempatan bertemu dengan kak Weslly yang selama ini menjaga dan mendampingi anak-anak di sana. Pojok Lebah yang berada di kaki gunung ini membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama untuk sampai ke tujuan karena harus berjalan perlahan menyusuri jalan sempit yang mendaki.
Matahari pun terbenam, berbekal senter dan lampu layar handphone kami terus menyusuri jalan menuju Gunung Mimpi. Setelah sampai, rasa lelah terpuaskan saat melihat senyum anak-anak yang sudah menanti kedatangan kami sambil membaca buku-buku cerita hasil donasi yang telah dikirimkan sebelumnya dari Jakarta. Sayang kami tidak bisa berlama-lama main bersama anak-anak Gunung Mimpi mengingat hari semakin malam dan perjalanan pulang masih panjang.
Pojok Lebah berikutnya yang kami kunjungi berada di Hekaleka Education Center, rumah kak Stanley yang merupakan basecamp Hekaleka. Selain peresmian di tiap Pojok Lebah, tim TBAL juga menyerahkan donasi buku-buku cerita yang terkumpul selama ini. Harapannya adalah agar anak-anak dapat menyukai buku dan gemar membaca sejak dini demi tercapainya Maluku Cerdas.
Workshop “Merangkai Cerita, Merai Mimpi” dari kak Aryo pun berlanjut di tiap Pojok Lebah yang kami kunjungi. Tujuannya adalah untuk membekali para kakak-kakak pendamping Pojok Lebah dan masyarakat sekitar yang juga peduli terhadap pendidikan anak Maluku.
Berawal dari gerakan kecil dan semangat berbagi yang besar, mari kita cerdaskan anak-anak Indonesia.
Written by Rismadhani Chaniago (@sidhancrut).
There are no comments published yet.